Mitos dan Fakta seputar Vaksin COVID-19 yang Perlu Diketahui


Mitos dan fakta seputar vaksin COVID-19 memang sering menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak informasi yang tersebar di media sosial maupun di kalangan sehari-hari yang membuat masyarakat menjadi bingung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui informasi yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat merugikan.

Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa vaksin COVID-19 dapat mengubah DNA seseorang. Menurut Dr. Dirga Sakti Rambe, Ketua Umum PB IDI, hal ini tidak benar. “Vaksin COVID-19 yang ada saat ini menggunakan teknologi mRNA yang tidak masuk ke dalam inti sel dan tidak akan mengubah DNA seseorang,” jelas beliau.

Sementara itu, fakta yang perlu diketahui adalah bahwa vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang ketat sebelum disetujui untuk digunakan. Menurut Prof. Dr. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KPTI, “Vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis tahap 1, 2, dan 3 untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebelum diberikan kepada masyarakat.”

Sebagai masyarakat, kita juga perlu mengetahui bahwa vaksin COVID-19 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah. Dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menegaskan bahwa “vaksin COVID-19 justru dapat membantu tubuh untuk membangun kekebalan terhadap virus sehingga risiko terkena COVID-19 akan lebih rendah.”

Selain itu, penting juga untuk mengetahui bahwa vaksin COVID-19 tidak menyebabkan sterilisasi pada wanita. Menurut Dr. Nadia Octavia, Ketua Umum PB POGI, “vaksin COVID-19 tidak memiliki efek samping yang dapat menyebabkan sterilisasi pada wanita. Oleh karena itu, wanita tidak perlu khawatir untuk divaksin.”

Dengan mengetahui mitos dan fakta seputar vaksin COVID-19, diharapkan masyarakat dapat lebih percaya dan mau divaksin. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, “vaksin COVID-19 adalah salah satu cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita.” Jadi, jangan ragu untuk divaksin dan sebarkan informasi yang benar!